Iya,
saya bisa bilang begitu karna merunut pada keputusan nya di masa lampau. Kita
flashback sedikit ke premier league musim 2012/2013, menceploskan 26 gol dari
38 pertandingan lalu mendapatkan predikat top skor dan trofi premier league.
Sungguh seru kan?.
Robin telah menjalani musim-musim sebelumnya tanpa pernah sekalipun meraih satupun trofi bergengsi. 8 musim bersama The Gunners pemain bertinggi 183 cm itu hanya bisa merasakan 2 kali trofi Community Shield dan 1 kali piala FA. Serta gelar individual berupa top skor di akhir musimnya bersama Arsenal yang kala itu membuat Sir Alex Ferguson berpikir lebih mantap lagi untuk merekrut RvP. Dengan situasi kontrak yang menyisakan 1 tahun dan umur yang hampir menyentuh kepala tiga, Alex Ferguson pun tahu seorang RvP ingin meraih gelar bergengsi pertamanya sebelum tutup karir suatu hari nanti. Ia mengambil keputusan yang sulit namun tepat!. Setelah rumornya Juventus dan Manchester City ikut dalam perburuan saga transfer sang pemain. Rvp tau kemana dia harus pergi. Pemain berkaki kidal itu dengan tepat memilih setan merah sebagai tempat melanjutkan karir nya dalam sepakbola.ia dipinang oleh united sebesar 22,5 juta pounds serta tambahan bonus 1,5 juta pounds dibayarkan ke Arsenal,kalau sang pemain dapat menjuarai premier league ataupun liga champions dalam 4 tahun kedepan (dan sialnya ia langung menangi premier league di musim perdana nya di Mu).
Saat
itu saya sebagai fans Arsenal yang terhitung sangat baru dan memulai mengikuti
pertandingan arsenal secara rutin. Saya punya kesibukan baru, nonton bola. Dan
ketika itu saya punya pemain idola baru yang saya puja karena signature
moves yang sangat unik saat menggiring bola serta gol-gol kaki kiri
indah yang ia ciptakan. Namun saat musim berakhir saya harus menerima kenyataan
pujaan saya di rampok oleh setan merah. Saya menyatakan bahwa ia adalah sang
pengkhianat di awal karir saya sebagai “fans layar kaca”. Pemain kelahiran Rotterdam, 6 Agustus 1983 ini mengawali karir nya menempati pos sayap kiri.
Robin kecil bergabung dengan tim junior sepakbola di Belanda bernama SBV Excelsior saat berusia 14 tahun. Namun karena menghadapi masalah internal
dengan pelatih junior kala itu, saat usia 15 tahun Robin kecil bergabung dengan
tim junior di kotanya ialah feyenoord.
Hanya
perlu 2 tahun di De club van Zuid sampai ia mendapatkan debut profesional di
kasta teratas saat usia 17 tahun. Dan mengakhiri musim pertama nya di tubuh
skuat utama dengan penghargaan Best Talent Young KNVB, lalu di musim berikutnya Robin diganjar kontrak baru berdurasi 3,5 tahun.
Kita longkap sedikit kehidupan RvP di Feyenoord, pada tahun 2004 Arsenal resmi mendatangkan sayap kiri baru dari
belanda berusia 21 tahun dengan banderol sebesar 2,75 juta poundsterling,
disinilah cerita suami Bouchra dimulai. Pada awalnya Wenger memang
memproyeksikan seorang Van persie sebagai pengganti jangka panjang Dennis Bergkamp pada saat itu. Namun perlahan tapi pasti ia berubah menjadi sosok lain,
sosok RvP “sendiri” bukanlah jelmaan Bergkamp yang baru atau jelmaan siapapun.
RvP pun perlahan namun pasti mendapat tempat tersendiri di hati fans. Di musim pertamanya tersebut ia mendapat
banyak kesempatan bermain sebanyak 41 laga di semua kompetisi dan mencetak 10
gol, tentu hal yang tidak buruk bukan bagi debutan muda?. Van persie semakin
menunjukan kematangannya tiap musim, sampai 3 musim berikut setelah melakoni
musim perdana, pada musim 2008/09, Van Persie meraih gol terbanyak di karirnya
sampai pada musim itu yakni 20 gol dari 44 pertandingan.
Namun belum di titik maksimal, ibarat jika
anda bermain game besutan konami PES lalu menjalankan mode Master League. Ada yang dinamakan Growth Type atau seberapa ukuran seorang pemain
dapat menemui titik maksimal dalam karir nya, setiap pemain bola memiliki tipe
yang berbeda KECUALI... Messi dan Ronaldo untuk saat ini, mereka punya studi
kasus yang berbeda. Oke kembali ke topik. Dalam kasus RvP, pemain kidal ini
merupakan tipe Late Lasting. Ia mengalami perkembangan yang tidak cepat namun
pasti sampai ke titik maksimal, namun juga mengalami penurunan yang lambat juga.
Sampai
saat saya menulis ini, kontribusi RvP di tim baru nya fenerbache masih
tergolong cukup besar. Robin mengakhiri karirnya di Arsenal dengan menyebalkan
menurut opini saya yang seorang Gooners. Karena menjadi kapten, top skor, dan
diberikan penghargaan pemain terbaik. Yang akan sangat menjadi harapan untuk
fans di musim depan, tapi apa daya dia memutuskan tidak mau melanjutkan bermain
di bawah panji Arsenal. Dan memilih bergabung ke Setan Merah. Namun inilah
menurut saya keputusan terbaiknya selama berkarier dalam sepak bola. Sehingga
saat suatu hari nanti masa gantung sepatu nya telah tiba, dia tidak akan
penasaran dengan seberapa berat nya trofi premier league.. We Still Love You Robin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar